Italia merupakan salah satu
negara di Eropa yang ikut terlibat dalam Perang Dunia I, tetapi mengalami
kekalahan, bahkan negaranya berakhir dengan kehancuran. Berangkat dari kondisi
yang kurang menguntungkan itu, Italia bangkit dengan membangun fasisme Italia.
1. Terbentuknya fasisme di Italia
Terbentuknya paham fasis dipelopori oleh Benitto Mussolini di dorong oleh
beberapa faktor berikut:
ü
Kekecewaan
rakyat Italia atas penyimpitan wilayah (hanya dapat wilayah Tirol dan Istria )
akibat Perang Dunia I yang bertolak belakang dengan cita-cita negara Italia,
yaitu Italia Irrendenta atau Italia Ia Prima.
ü
Keinginan
Italia untuk mengulang masa kejayaan Romawi Kuno dengan lambang fascio
ü
Kelemahan
atas atas kebijakan pemerintah ketika di pimpin oleh Raja Victor Emmanuel III
ü
Kemenangan
partai fasis saat pemilu tahun 1923 dengan mengalahkan partai sosialis dan
memperoleh sebagian besar dari jumlah kursi yang ada.
2. Berkembangnya fasisme
Italia
Bennito Mussolini memperoleh kemenangan dalam
pemilu pada tahun 1923 dan dapat menduduki jabatan perdana mentri pada tahun
1924. ia memerintah secara ditaktor, yakni berkuasa mutlak untuk memaksa rakyat
dengan menggunakan paham yang mengutamakan kepentingan negara adalah
segala-galanya sehingga siapapun tidak boleh menentang negara dan kepentingan
negara.
Upaya Bennito Mussolini
sebagai pemimpin partai Combattimento atau persatuan perjuangan dalam
mengembangkan kekuasaanya telah mengambil beberapa tindakan berikut:
ü Menyingkirkan lawan-lawan politiknya yang
mencoba merintangi usahanya.
ü
Membentuk
Italia Irrendenta atau Italia Raya, seperti zaman Romawi Kuno dengan usaha
menduduki wilayah di sekitarnya.
ü
Membentuk
hubungan politik poros Roma – Berlin yang isinya antara lain, Jerman akan
membantu Italia melawan Inggris di Laut tengah dan Italia akan membantu
mengembalikan wilayahnya yang di ambil Inggris
saat perang Perang Dunia I.
ü
Membentuk
hubungan politik poros Italia, Jerman, dan Jepang untuk menghadapi Rusia yang
di tandai dengan perjanjian antikomunis internasional (Anti Comintern Pact).
0 comments:
Post a Comment